Sabtu, 09 November 2013

Hujan Sabtu Malam



          Pertama kalinya Surabaya diguyur hujan setelah kurang lebih delapan bulan matahari tak ada bosannya menyinari kota kelahiranku ini.Hujan banyak diartikan sebagaian orang pembawa rejeki. Bagiku hujan itu teman, bisa menghapus air mata yang jatuh ini karena kesedihan.  Tapi hujan pertama kala itu yang memulai kebahagiaanku ini.
          Menyejukkan sekali bau tanah yang tersiram derasnya air hujan itu, nyaman seperti segarnya embun dipedesaan. Hujan saat itu mengingatkanku pada seseorang. Dia yang ku sayangi, dia yang amat aku rindukan kehadirannya disini.
          Dinginnya air hujan berhasil menembus baju dan kurasakan dingin dikulitku. Ditengah-tengah keramaian jalanan kota aku masih sempat saja memikirkanmu, tidak peduli dimanapun lokasi dan kondisiku berada. Sengaja kupelankan laju motorku dengan angka 45-50 km yang sempat kulihat di speedometer motor. Aku tidak membutuhkan jas hujan, aku biarkan tubuh ini basah kuyup karena hujan, karena dengan itu aku bisa menikmatinya.
          Hujan .. kamu begitu special saat itu. Datang diwaktu yang tak kuduga. Hujan yang memulai awal cerita kasih ku dengannya. Kebahagiaan ku dimulai. Hidupku terasa terlengkapi sudah, dengan kepastian yang kamu berikan meskipun lewat chat. Hujan kamu berhasil menghapus air mata kesedihanku dan menggatikannya dengan dia yang menjadi milikku.

Hujan yang memulai dan biarkan maut yang mengakhiri