Why ‘mbatin never die’
?
Rumit sekali kisah
empatbelas kesatriaku yang tak kenal lelah melawan nafsu batin yang terus
bergelonjak tak karuan . Entah apapun penyebabnya, yang jelas sangat bermacam
macam.
Dimulai dari kisah
putih abu-abu yang banyak dikatan masa pencarian jati diri, dimana mereka para
ababil (ABG labil) punya rasa ingin tau yang tinggi. Akibat dari rasa ingin tau
yang tinggi dan didukung kuat oleh rasa penasaran, timbullah sebuah masalah
yang mungkin bisa sedikit diatasi atau bisa jadi dihiraukan saja, dan sering
dianggap sebagai pengalaman baru.
Dengan kehidupan kita
yang kurangnya udara kebebasan sebagai ababil, sedikit mengganggu nafsu batin
kita untuk melakukan berbagai tindakan untuk bisa merasakan kebebasan tersebut.
Bisa dikatakan kita hidup dipenja suci (red:pesantren) yang segalanya serba
terbatas hampir kekurangan. Tapi kita tak pernah kehabisan akal untuk meraih
kebebasan freedom itu. Meskipun ada beberapa yang tidak menyukai tindakan kita
sih, tetap dalam batin kita tertanam kata “whatever you say!”, ga terlalu kejam
kan.
Dari berbagai peristiwa
yang berujung kegagalan sampai kesuksesan, dari yang memulai sampai yang
mengakhiri. Semua sudah pernah dirasakan . nano-nano banget rasanya. Dan hanya
kesatriaku inilah yang bisa merasakan dan melalukannya , hebat sekali. Dan tak
jarang dari kita selalu dijadikan followers para ustad dan ustadzah . dan dalam
benak kita selalu saja masalah itu selalu ada diantara perjalanan kita.
Kebersamaan kita juga
tak kalah hebatnya seperti kesatria semut yang kompaknya bisa dikasih empat
jempol. Persaudaraan itu jelas harus terukir dalam diri kita, saling tolong
menolong, and always understanding. Sekarang kita lagi proses meraih masa
depan. Yang dari Jakarta sampai pulau bali semoga kita diberi kemudahan dan
tali persaudaraan ini tak pernah putus . luffyu mbel :*
*mbel : salah satu
sebutan kita