Semua orang pasti pingin punya sahabat. Sahabat yang selalu ada saat dia butuh, sahabat yang siap memberikan bahunya untuk menangis, dan sahabat yang siap berbagi canda tawa. Sulit sekali mencari sahabat dengan kriteria seperti itu. Gak mandang fisik tapi hati. Gak mandang harta tapi kejujuran. Gak mandang pangkat tapi ketulusan.
Mungkin kayak lagunya sindentosca yang kepompong “dulu kita sahabat berteman bagai ulat, berharap jadi kupu-kupu” sebuah persahabatan pasti mengharapkan kesetiaan dan kekompakan. Sahabat itu segalanya. Sahabat bisa jadi teman. Sahabat bisa jadi saudara. Bahkan sahabat bisa jadi keluarga, tapi jangan sampai sahabat bisa jadi pacar hahhaa.. bisa bahaya nanti. 3 tahun yang lalu awal mula aku mengenal mereka. Lugu, diam, apa adanya, polos. Dengan berputarnya waktu, kita semakin dekat. Kita selalu berbagi cerita. Kini ini ibarat adam hawa, dimana ada adam disitu ada hawa. Upss hampir lupa yang aku ceritain disini ada ummah(solehatul ummah), ada rohma(ainur rohma), ada dina(andina firdaus), dan juga aku. Ini masa kegilaan kita pas smp. Liat bareng yuk... :D
yang ini pas tour ke songgoriti waktu smp
rohma n' dina
ini foto pas reuni di gor sidoarjo
dina, rohma, aku, ummah
yang ini juga pas tour di songgoriti
aku n' ummah
Aku sayang mereka. Mereka udah aku anggap keluarga sendiri, tapi gak sedarah (ya pasti). Saat ini mita berempat gak satu tempat lagi. Cuma aku yang jauh dari mereka, karena apa.? Karena orang tua menyuruhku sekolah di MBI beda dengan mereka yang tetap di akselerasi. Meskipun jarak memisahkan kita, tapi persahabatan ini akan tetap terjaga kuat. Amin.. dan walaupun raga kita terpisah tapi hati kita tetap menyatu (so sweet). Masih sama seperti tiga tahun yang lalu. Tanpa ada tambahan bumbu “lupa sahabat”. Aku yakin suatu saat nanti takdir mempertemukan kita lagi dengan kesuksesan ditangan kita masing-masing. Amin.. miss you.. J